free web page hit counter Apa Sih Fungsi, Jenis, dan Arti Kode Busi Motor ? - RiderGalau.com
Kolom Pencarian Menu Utama
— advertisement —

Busi (spark plug) adalah komponen dengan tugas dan fungsi yang wajib keberadaanya ada pada sistem pengapian kendaraan. Berbeda dengan kendaraan yang menggunakan mesin diesel, kendaraan yang menggunakan bahan bakar jenis bensin memerlukan percikan api dari busi untuk mengawali proses pembakaran.

NGK dan Denso

Prosesnya berawal dari kumparan koil sistem pengapian akan menghasilkan tegangan tinggi, kemudian akan melewati rangkaian tegangan tinggi yang akan dikeluarkan diantara elektroda tengah (elektroda positif) dan elektroda sisi (elektroda negatif) busi, yang hasilnya menjadi sebuah percikan bunga api.

Busi

Busi Dingin dan Panas

Busi Panas dan Busi Dingin

Busi Panas
Jenis Busi motor kategori ini mempunyai kemampuan sulit melepas panas dan mudah jadi panas dibanding busi standarnya. Busi tipe ini enggak cocok bila bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi. Sangat cocok bila dipakai untuk motor standar (sesuai bawaan pabrik).

— advertisement —

Busi panas ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi, bila temperatur ruang bakar mencapai sekitar 850 derajad celcius, maka akan terjadi proses pre ignition, dimana bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sebelum busi memercikkan bunga api.

pre ignition ini adalah proses yang tidak diharapkan dalam siklus pembakaran motor 4 langkah tipe “spark engine” atau mesin dengan penyalaan busi.

Busi Dingin
Mudah melepas panas dan mudah jadi dingin. Busi tipe ini tak tepat bila bekerja pada temperatur ruang bakar yang rendah. Lebih cocok dipakai untuk motor khusus buat balap (bore-up).

Jika temperatur ruang bakar terlalu rendah, hingga di bawah 400º Celcius, maka akan terjadi proses ‘carbon fouling’, yakni bahan bakar tak mampu terbakar sempurna sehingga bahan bakar yang tak terbakar akan menumpuk pada busi.

READ  Coba Deh! 3 Cara Mencuci Mesin dan Bodi Motor ini Bisa Membuat Mengkilap

Penumpukan endapan karbon ini akan menyebabkan tumpukan kerak karbon yang lama-lama jadi keras dan bisa jadi sumber panas kedua (arang) setelah busi. Hal inilah yang menyebabkan gejala ‘detonasi’ atau ‘knocking’ (ledakan kedua, setelah busi memercikkan bunga api).

Aturan atau Faktor Pemilihan Busi Dingin atau Panas

Pemakaian busi yang tepat pada mesin akan memberikan performa mesin yang lebih baik, namun dalam pemakaiannya, kita harus memperhatikan beberapa faktor di bawah ini :

  1. Suhu lingkungan tempat mesin itu berada. Sepeda motor dalam iklim panas dan dingin memberikan radiasi panas berbeda kepada mesin.
    Untuk daerah dengan cuaca iklim lebih panas, seperti dataran rendah, perkotaan dengan tingkat populasi tinggi, maka direkomendasikan menggunakan tingkat panas busi yang lebih dingin. Memakai busi panas pada kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya “pre ignition” (pembakaran dini) dapat menyebabkan part mesin jadi cepat aus.
  2. Besarnya kapasitas silinder mesin. Mesin dengan kapasitas silinder besar akan memberikan panas berlebih dari pada mesin CC kecil.
    Untuk mesin dengan kapasitas silinder besar (>160), direkomendasikan menggunakan busi dingin. (Standar 22 denso dan 7 ngk) (arti kode busi baca di bawah).
  3. Besarnya perbandingan kompresi serta tekanan kompresi mesin. Semakin besar rasio kompresi atau perbandingan kompresi mesin akan memberikan panas lebih banyak dari pada mesin dengan rasio kompresi rendah.
    Mesin high performance dengan rasio kompresi tinggi (diatas 10:1) dan tekanan kompresi tinggi (>1500kPa) direkomendasikan menggunakan busi type dingin.

Arti Kode Busi NGK dan Denso

Karena di Indonesia di dominasi 2 merk ini, untuk memudahkan memilih busi yang tepat untuk motor, anda wajib mengetahui nilai informasi dari kode busi pabrikan ini.

READ  8 Ciri Rantai Motor Yang Harus Diganti atau Rusak

Busi denso dengan kode U22FSU9

  • U : diameter ulir busi, untuk U=10mm,X=12mm,W=14mm
  • 22 : tingkat panas busi semakin kecil angka berarti disebut busi panas, angkanya antara 20,19 dst. Semakin besar berarti busi dingin, angkanya antara 24,26 dst.
  • : panjang ulir busi(E=19 mm,F=12,7 mm,L=11,2 mm)
  • S : tipe rancangan busi
  • U : elektroda samping bentuk U
  • : celah inti tengah elektroda (9=celah busi 0,9 mm,10=celah busi 1 mm)

Busi NGK dengan kode CPR7HS9

  • C : diameter ulir busi (B=14 mm,C=10 mm,D=12 mm)
  • P : tipe rancangan busi
  • R : busi dengan resistor
  • 7 : tingkat panas busi (semakin kecil angka, antara 6,5,4 dst merupakan busi panas, semakin besar angka,antara 8,9 dst merupakan busi dingin.
  • H : panjang ulir busi (H=12,7 mm,E=19 mm,L=11,2 mm
  • S : tipe elektroda tengah (IX=iridium,G=busi racing,P=platinum,S=tembaga)
  • 9 : celah inti elektroda busi (9=celah busi 0,9 mm,10= celah busi 1 mm)

Jenis Busi Motor

Jenis Busi

1. Busi Standar

Adalah busi bawaan motor dari pabrikan. Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak pemakaian busi standar bisa mencapai  20 ribu km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain, seperti oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan.

2. Busi Platinum

Adalah busi yang banyak disuka kaum bikers penyuka touring lantaran kemampuannya. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm dan jangan heran, karena umur busi bisa mencapai 30 ribu km.

3. Busi Iridium

Adalah jenis busi yang bisa dikatakan semi kompetisi, ramai diaplikasi tuner buat mesin non standar. Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium alloy, warna platinum buram. Diameter center electroda 0,6 mm – 0,8 mm. Umur busi berkisar 50 ribu hingga 70 ribu km. Jenis busi ini cocok buat mesin motor besar diatas 150 cc.

READ  Ini dia hasil tes uji coba tingkat konsumsi BBM Yamaha Mio M3

4. Busi Racing

Busi jenis ini mempunyai desain dan dipersiapkan dengan bahan yang tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi dan dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration. Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil meruncing macam jarum. Umur busi relatif pendek antara 20 ribu km hingga 30 ribu km.

5. Busi Resistor

jenis busi ini sering mengecoh konsumen, logo R latin dengan font miring banyak yang mengira artinya racing. Sebenarnya R itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer dan lainnya. Maka busi cocok sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor.

Itulah pembahasan mengenai busi yang bisa saya sampaikan buat anda semua, semoga bisa menambah ilmu kita dalam mengenali komponen motor, dan bonusnya semoga bisa membuat kita lebih bijak untuk memilih busi yang tepat untuk motor kesayangan anda.

— advertisement —

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *