free web page hit counter Cara Kerja dan Fungsi Variable valve actuation (VVA) Yamaha - RiderGalau.com
Kolom Pencarian Menu Utama
— advertisement —

Cara kerja VVA – Mesin SOHC yamaha yang seringkali kena kritikan pengguna motor. Tetapi kini kekurangannya bisa di tutupi dengan adanya Variable valve actuation (VVA). Pengaplikasian teknologi ini sudah diterapkan pada motor NMAX, Tricity 155, Aerox 155, dan All New Yamaha R15. Fitur ini berguna saat mesin SOHC yang biasanya bagus di putaran bawah namun kurang baik di putaran atas bisa bagus pula top speednya.

Ketika melaju pelan-pelan klep nya akan terbuka kecil, sehingga bahan bakar yg keluar juga sedikit. Nah, ketika motor melaju dengan cepat, secara otomatis klep terbuka lebih besar, semprotan bahan bakar jadi lebih banyak.

Mesin SOHC ini memang sangat cocok sekali menerapkan teknologi VVA yang bagus diputaran mesin bawah. Berbeda dengan DOHC yang lebih fokus pada putaran mesin tinggi saja, jadi putaran bawahnya kurang masksimal.

— advertisement —

VVA sanggup menjaga kinerja mesin sama baiknya ketika di putaran atas maupun bawah, selain itu ternyata sisi konsumsi bahan bakarnya terbilang irit. Jadi, teknologi ini adalah sistem yang mengatur kerja klep. Camshaft untuk klep in ini juga mempunyai 2 profil yakni low dan high speed. Untuk profil high speed secara otomatis akan menyala ketika putaran mesin sampai pada angka  6.000 rpm untuk matic dan 7.400 rpm untuk motor sport (All New R15).

Perbedaan karakter mesin antara motor matik dengan motor sport membuat titik aktifnya berbeda. Kalau motor sport terbaru Yamaha itu memang punya napas lebih panjang.

Profil High Speed

Kinerja pemakaian camshaft low dan high speed diatur melalui sebuah solenoid berbentuk kumparan dan magnet (serupa dinamo) yang dapat menonjokkan batang solenoid waktu dialiri listrik. Batang ini bergerak maju mundur menghidupkan profil camshaft sesuai putaran mesin.

READ  4 Cara Agar Ban Motor Tidak Mudah Bocor, Bisa Dicoba di Rumah

Saat Crankshaft Position Sensor (CPS) yang ada di magnet mengdeteksi putaran mesin sampai di angka 6. 000 rpm, ECU akan terima tanda dan mengatur selenoid bekerja dengan menggerakkan batang selenoid supaya profil high speed aktif.

Profil Low Speed

Waktu jalan pelan jadi profil low speed yang bekerja. Disini pemakaian bahan bakar lebih irit. Kala profil high speed aktif, klep akan membuka semakin besar untuk mensuplai bahan bakar semakin banyak sesuai keinginan pengendara.

Cara kerja VVA inilah yang membuat motor SOHC yamaha tidak kena buli lagi dari segi putaran atasnya.

— advertisement —

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *