Cara Menentukan Harga Jual Motor Bekas

Menentukan Harga jual sepeda motor bekas itu gampang-gampang susah. Biasanya sering menjadi ganjalan cukup sulit untuk para penjual pemula. Pembeli bakalan kabur kalau harga yang dipatok tidak wajar, bahkan berbandung balik dengan kondisi motor. Tapi intinya ada dua poin yang harus diperhatikan dalam menetukan bandrol motor bekas, tidak kemahalan agar cepat laku, tapi juga tidak terlampau murah agar tidak rugi.

Dikutip dari kompas, ada beberapa cara menentukan harga jual motor bekas bedarsarkan keterangan dari para pedagang sepeda motor bekas. faktor penentu harga tidak hanya dilihat dari kondisi motor, tahun pembuatan, jenis atau model (laris di pasaran atau tidak) itu menjadi harga jual kembali.

Sebagai gambaran, Abdullah, penjual kawakan sepeda motor bekas di Jakarta Barat, memeberi patokan, bahwa untuk tahun pertama, harga sepeda motor pasti turun antara 10-15 persen. Tahun berikutnya tinggal mengurangi Rp 1 juta lagi.

Lebih jelasnya, harga Honda BeAT Pop eSP CBS ISS 2015 Rp 14,8 juta. Jika dijual tahun depan (2016), akan menyusut 10-15 persen, atau maksimal Rp 2,2 juta (15 persen), atau menjadi 12,5 juta. Dijual tahun 2017, dikurangi Rp 1 juta lagi menjadi sekitar Rp 11,5 juta, begitu seterusnya.

Faktor 2 dan 3

Penjelasan diatas adalah patokan depresiasi awal. Patokan selanjutnya adalah kondisi. secara teori, semakin mulus kondisi motor, penjual semakin jual mahal. Jika kondisi sudah tak begitu baik, pembeli biasanya akan menawar dengan harga lebih rendah.

Patokan terakhir cara menentukan harga jual motor bekas, dan cukup sulit untuk para pedagang, adalah dari terakhir, dan cukup sulit, adalah jenis atau model sepeda motor itu sendiri. Jika membeli sepeda motor yang cukup laris di pasar, patokan depresiasi bisa menggunakan dua teori di atas. Namun jika membeli model yang kurang laku di pasaran, harga bisa tak menentu. ini menjadi kondisi sulit bagi penjual.

”Kalau model dan merek susah laku, teorinya lain lagi. Misalnya rata-rata sepeda motor Suzuki, dijual tahun pertama saja sudah turun lebih dari 30 persen. Atau misalnya model-model CBU seperti Honda PCX atau yang lainnya, depresiasi tahun pertama bisa lebih besar dari 15 persen. Tergantung modelnya dicari apa nggak,” ujar Abdullah.