free web page hit counter Kelebihan dan Kekurangan Shockbreaker Upside Down - RiderGalau.com
Kolom Pencarian Menu Utama
— advertisement —

Konsumen motor saat ini selalu menginginkan perubahan, selain itu adanya inovasi pada motor bisa menjadi daya tarik tersendiri agar banyak pembeli. Contohnya saja perubahan yang berkaitan dengan kenyamanan dan juga penampilan agar pengguna motor lebih merasa nyaman. 

Shockbreaker Upside Down

Salah satu yang mempengaruhi kenyamanan adalah shockbreaker, di Indonesia sendiri jenis suspensi depan yang lumrah dipakai mengunakan tipe teleskopik konvensional.

suspensi ni mempunyai ciri posisi inner tube atau pipa yang berisi oli dan komponen peredam kejut, yang biasanya ada dibawah justru berada di atas, bisa dimisalkan suspensi teleskopik yang dibalik.

— advertisement —

Diluar kebiasaan, beberapa tahun yang lalu salah satu pabrikan motor Indonesia denan percaya diri meluncurkan motor 150cc yang menggunakan suspensi depan tpe Upside Down.

Kenapa saya katakan diluar kebiasaan, hal tersebut karena pada umumnya penggunaan upside down biasanya digunakan pada motor gede dengan kubikasi tinggi, alasannya bisa agan baca di artikel : Keluh Kesah Penggunaan Shock Upside Down Variasi, Baguskah Seperti Tampilannya?.

Namun PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) membuat sebuah inovasi dengan menyematkan suspensi Upside Down (USD) pada motor naked baru mereka yakni Yamaha Xabre 150. Dengan tampilannya yang bikin motor keren, apa saja sih kelebihan dan kekurangan upside down :

Keunggulan Upside Down

  • Kemudi tidak mudah goyang saat diunaan dalam kecepatan tinggi sangat rekomended buat yang suka touring ataupun balapan.
  • USD dapat meredam lebih banyak getaran dibandingkan tipe teleskopik, karena posisi tabung atas yang lebih besar.
  • Dari sisi tampilan, motor jadi terlihat lebih kekar.

Kekurangan Upside Down

  • Jika dipakai dalam kondisi permukaan jalan kurang mulus bakalan terasa sangat keras dan kurang nyaman
  • Harganya mahal, contohnya saja ada suspensi untuk Ducati yang harganya bisa sampai Rp 48 juta.
  • Perawatannya pun sama-sama mahal, karena komponen di dalamya yang rumit.
  • Walaupun ada banyak USD aftermarket dari sisi kualitas belum bisa dipastikan bagus atau tidaknya.
READ  Keunggulan dan Perbedaan Shockbreaker Tabung dengan Shockbreaker Biasa

Jika melihat permukaan jalan di Indonesia yang kebanyakan jalannya bergelombang dan berlubang, penggunaan USD ini kurang direkomendasikan, jadi lebih nyaman menggunakan tipe teleskopik.

Sebagai percobaan mungkin agan bisa gunakan Upside Down Yamaha Xabre, pastinya pihak yamaha sudah memperhitungkan penggunaan suspensi ini pada motor dengan kubikasi 150cc. Selebihnya gimana agan saja, hobi masing-masing kan beda, disesuaikan kebutuhan saja 😀 .

— advertisement —

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *